Powered By Blogger

Kamis, 25 Oktober 2012

Ikan Nemo

   Siapa yang tidak mengenal ikan nemo? Ikan yang warna tubuhnya putih dan oranye ini semakin popular sejak ditayangkan di layar lebar beberapa tahun lalu. Di Indonesia lebif familier disebut dengan ikan badut atau clownfish. Tidak seperti di film finding nemo dimana sang tokoh kesulitan mencari jalan pulang, dalam kehidupan nyata, ikan nemo justru memiliki kehebatan menemukan kembali rumahnya walaupun terseret ombak ber mil mil jauhnya. Dan bakat ini ternyata sudah tumbuh sejak ikan nemo berukuran masih kecil.

   Para pakar ikan dan kelautan telah membuktikan dengan sebuah riset di kawasan Papua Nugini. Ilmuwan ini berasal dari Negara Australia, Amerika dan Perancis. Observasi dilakukan di habitat coral seluas 300 meter persegi yang dihuni oleh ratusan ikan nemo. Dalam penelitian tersebut, para ilmuwan melakukan menginjeksi cairan barium kepada ikan ikan betina sehingga terjadi mutasi. 


   Keturunannya akan membawa isotop isotop tersebut sehingga menjadi penanda alami yang mempermudah peneliti untuk melacak sebaran ikan nemo. Ada 300 ikan badut betinda dan juga ikan kupu kupu yang menjadi obyek eksperimen ini. Hasilnya menurut Glenn Almany, seorang peneliti dari James Cook University "Enam puluh persen ikan muda yang ditemukan ternyata berasal dari induk yang hidup di karang itu," Sedangkan sisanya adalah ikan-ikan muda yang berasal dari induk di tempat lain yang tinggal 10 kilometer dari sana. 

   Dari penemuan tersebut maka ilmuwan melakukan perhitungan dimana diduga ikan nemo menghabiskan waktu sekitar 11 hari untuk kembali ke karang tempat tinggal induknya. Disimpulkan bahwa Ikan nemo menggunakan penciuman, penglihatan dan intuisi alamnya untuk melakukan pemetaan dalam perjalanan pulang. Dimungkinkan pula ikan-ikan nemo tersebut dapat mengenali jejak kimia tertentu yang dihasilkan saat mereka lahir. 

   Kemampuan serupa juga diperlihatkan ikan kupu-kupu meski keduanya berkembang biak dengan cara berbeda. Ikan badut umumnya menjaga telur-telurnya dalam sarang sedangkan ikan kupu-kupu membiarkan anak-anaknya tanpa perlakuan khusus.Penemuan yang dipublikasikan dalam edisi terbaru jurnal Science ini membuka wawasan tentang bagaimana larva ikan beredar, sehingga dapat didesain area perlindungan laut yang lebih baik. Pemasangan label isotop yang aman juga akan terus dikembangkan untuk membantu proses konservasi terhadap spesies langka.

   Di Indonesia seorang peneliti dan juga pakar perikanan yang bernama Ari Wahyuni atau biasa disapa Kadek juga menaruh perhatian yang serius terhadap populasi ikan nemo. Seperti diketahui ikan nemo termasuk ikan yang susah dikembang biakkan di luar habitatnya. Dengan pengalaman sebagai pembiak ikan Ia bereksperimen dengan mengkawinkan sepasang ikan nemo berwarna dasar oranye cerah dengan corak garis putih dihiasi siluet hitam (Amphiprion ocellaris). Ikan itu diambil dari perairan Teluk Lampung, Provinsi Lampung. Percobaan awal tak berhasil. Sepasang nemo itu malah mati. 


   Kadek mencoba lagi dengan jumlah ikan yang lebih dahsyat. Kala itu ia membeli ratusan ikan nemo untuk dikembangbiakkan. Beberapa rumah buatan untuk meletakkan telur nemo di uji coba untuk menggantikan terumbu karang yang sudah langka. Hasilnya justru tragis. Ratusan ikan nemo mati. Kadek kemudian menggunakan anemon laut untuk tempat induk nemo bersarang dan menciptakan modifikasi pipa bekas sebagai tempat tinggal benih nemo.
 

   Menurut Kadek hal tersulit adalah mencari tempat tinggal, bersarang, dan bertelur ikan itu. Jika perairan tercemar dan terumbu karang dirusak, populasi ikan ini di alam mudah terancam, kata Kadek yang bekerja sebagai peneliti di Balai Besar Pengembangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. Hampir bersamaan dengan itu Kadek juga bereksperimen dengan pemijahkan kuda laut. Sebagai peneliti, Kadek tak ingin setengah-setengah. Ia juga mencari formula pakan yang tepat bagi nemo dan kuda laut melalui pemberian jenis pakan yang disesuaikan dengan umur spesies. Ikan nemo yang terbiasa mengandalkan pakan alam bisa mengonsumsi pakan buatan berupa pelet setelah berukuran 3 cm.
 

   Pada tahun 2008 riset Kadek membuahkan hasil. Ikan nemo sudah menghasilkan generasi kedua, sedangkan kuda laut generasi keempat. Ternyata benih hasil budidaya memiliki daya tahan lebih baik ketimbang tangkapan alam dan mudah beradaptasi dengan pakan buatan, perubahan lingkungan, dan salinitas. Semoga penelitian ini bisa menyelamatkan kelangsungan hidup ikan Nemo di alam liar.

Belajar musik saat kecil, bermanfaat bagi otak saat dewasa





   Jakarta (ANTARA News) - Penelitian baru menunjukkan bahwa mengikuti pelajaran seni musik selama beberapa tahun pada masa kecil, mampu memperbaiki cara otak memproses suara pada saat dewasa. Hal ini mampu memicu keterampilan orang dewasa menjadi lebih baik dalam hal mendengarkan dan mempelajari sesuatu.

   Sebagaimana hasil penelitian di Northwestern University, yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat di jurnal "Neuroscience", penelitian ini berfokus pada apa yang terjadi setelah seseorang tidak lagi berlatih seni musik, setelah mengikuti kelas musik selama beberapa tahun di masa anak-anak.

   Penelitian ini berdasarkan pada penelitian sebelumnya yang menyimpulkan bahwa orang dewasa yang pernah mengikuti kelas seni musik di masa kecil, memiliki kinerja yang lebih baik, dibandingkan dengan orang yang tidak pernah belajar musik. Hal ini terbukti setelah mereka menjalani beberapa tes kognitif. sebagaimana dilansir dari LiveScience.

   Sebanyak 45 orang dewasa muda berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian, yang terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok tersebut adalah responden yang tidak pernah belajar seni musik, responden yang pernah mempelajari seni musik selama satu sampai lima tahun, dan responden yang pernah mempelajari seni musik selama enam sampai 11 tahun.

   Kedua kelompok responden tersebut, pernah mengikuti kelas musik sejak berusia 9 tahun. Para ilmuwan mengukur sinyal-sinyal listrik pada batang otak sistem pendengaran responden, saat mereka mendengar jenis suara yang berbeda.

   Pada kedua kelompok yang pernah mengikuti kelas musik, respons mereka terhadap suara yang lebih rumit meningkat dibandingkan dengan responden yang tidak pernah mengikuti kelas musik.

"Berdasarkan apa yang kita ketahui mengenai tata cara musik dalam mengembangkan otak, penelitian ini menunjukkan bahwa mempelajari musik dalam jangka pendek, dapat meningkatkan keterampilan mendengar dan belajar, selama seumur hidup," ujar direktur Northwestern Auditory Neuroscience Laboratory, Nina Kraus, pada pernyataannya.

Penelitian sebelumnya yang dilakukan terhadap para musisi, menunjukkan bahwa respon mereka terhadap sistem saraf pendengaran dan kemampuan berkomunikasi meningkat saat mendengar suara.



sumber : http://www.antaranews.com/berita/329080/belajar-musik-saat-kecil-bermanfaat-bagi-otak-saat-dewasa

Chord Lagu Koes Plus - Nusantara



C                 F
Ribuan pulau tergabung menjadi satu
C          F               G                    C
Sebagai ratna mutu manikan, nusantara oh nusantara
C                    F 
Berlimpah-limpah kekayaan nusantara
C       F            G                    C     
Tiada dua dimana jua, nusantara oh nusantara

Chorus:
F                    G 
Siapa tak kenal nusantara
F                   G 
Siapa tak suka nusantara
F                     G      Em
Siapa tak sayang nusantara, ooh

C                   F
Alamnya indah serta udara yang cerah
C         F              G                    C     
Menjadi kebanggaan semua, nusantara oh nusantara
C                 F     
Aneka bunga terhampar sekitar kita
C        F                G                    C 
Seakan ada di dalam surga, nusantara oh nusantara

Back To Reff